Senin, 11 April 2011

Somalia Bajak Kapal Republik Indonesia, Para ABK Kritis

Kondisi kesehatan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus dari Indonesia yang dibajak di Somalia, Afrika, terus melemah. Bahkan, 14 awak kapal dikabarkan drop dan seorang di antaranya perlu perawatan.

Kabar perkembangan terakhir tersebut didapat setelah Masbukhin, salah satu ABK yang disandera, mengontak keluarganya di Kediri, Jawa Timur, Minggu (10/4/2011) petang.

Dari percakapan itu, Masbukhin yang merupakan Muallim 1 menginformasikan bahwa kondisi kapal maupun awak kapal semakin krisis. "Rata-rata karena tekanan psikis serta minimnya makanan dan bahan bakar," tutur Feby Susilo, adik ipar yang menerima telepon dari Masbukhin.

Bahkan, seorang di antaranya yaitu Slamet Riyadi (58) harus mendapatkan perawatan lebih dikarenakan sudah tidak mampu lagi berjalan.

"Karena kondisinya itu, Pak Slamet dirawat di dek kapal paling bawah," imbuh Feby. Oleh sebab itu, di akhir percakapan, Masbukhin berkeinginan agar negosiasi dapat secepatnya menemukan kesepakatan.

Selain itu, ia juga berharap pemerintah tidak menggunakan aksi militer mengingat keselamatan para awak. "Harapannya segera berakhir tanpa ada aksi militer," pungkasnya.

Seperti diberitakan, pada 16 Maret lalu kapal bermuatan nikel dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara dengan tujuan Rotterdam, Belanda dibajak perompak di perairan Arab. Awalnya, para perompak meminta tebusan 2,6 juta Dolar AS lalu bertambah menjadi 3,5 juta dolar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar